Aku katakan kepada Kalian sabda batu kepada api Aku katakan sabda batu kepada api Aku katakan kepada Kalian sabda batu kepada api Aku katakan sebuah sabda Raja batu kepada lidah-lidah api Aku katakan sabda batu kepada api Kami yang tak memiliki apapun, tak juga surga, tak juga neraka Aku katakan kepada Kalian sabda batu kepada api Perihal jemaat yang merasa jumawa saat merasa Aku katakan kepada Kalian kutukan batu kepada api Mereka yang telah keluar dari sarang-sarang mereka Aku katakan kepada Kalian sabda batu kepada api Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api Manunggaling kawula gusti mengusung Anok
Bahwa di atas langit masih terdapat lapisan langit
Bahwa di atas langit masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis
Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi
Di bawah tanah masih terdapat dataran tak berpijak
Di bawah tanah masih terdapat berlapis–lapis kerak neraka
Sehingga siapapun yang mengklaim Dirinya pemimpin bumi adalah pendusta
Perihal bentangan kalam puputan yang lahir pasca rubuhnya dua menara
Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa
Kala semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara
Bahwa ada adalah tiada dan kekosongan itu bernyawa
Bahwa ketidakberujungan semesta adalah kehampaan bernyala
Bagi mereka yang bernazar hidup tanpa hamba dan paduka
Perihal makna wahdatul wujud mengusung kebesaran nama semesta
Dimana pada setiap hembusan nafas, Kami bersenyawa
Kami yang tak memiliki apapun, tak juga surga, tak juga neraka
Kami pula yang dapat menghadirkan keduanya bersenyawa di atas surga dunia
Tak ada tuan, tak ada hamba
Kehampaan ini bernyawa
Perihal riwayat hidup yang menggenang dibawah bendera klaim kebenaran
Memiliki jejak riwayat kuasa yang meminta patuh semua nyawa
Perihal sebuah kuasa yang berfana taklid pada kebenaran ala massifikasi
Perihal Tuhan jejadian kontra kehidupan perihal datangnya kala
Dari pintu-pintu pabrik
Dari gerbang-gerbang korporasi
Dari jendela gedung-gedung parlemen
Mendatangi pintu-pintu rumah Kalian
Menumbalkan semua masa depan keturunan Kalian
Perihal tuhan jejadian kontra kehidupan perihal datangnya kala
Mereka yang keluar dari sarang-sarang mereka
Bahwa di atas langit sana masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis
Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi
Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta
Semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara
Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa
Sabda batu kepada api
Api kepada kaki kaki langit
Tanah ini berbisik perihal suaka pada kekosongan strata
Tak ada tuan, tak ada hamba
Ada adalah tiada, dan kehampaan ini bernyawa
HOMICIDE
PERTAMAX diamankan. hehe.
BalasHapusini apaan se sob?
ayas kok ga mudeng bacanya..
haha..
happy blogging :)
Waah.. ini cuma Lirik Lagu aja kok Sam!!
BalasHapusLagu Rap Hip Hop bernada Orasi Anak Negeri aja... Coba didengerin Lagunya dulu Sam... Keren lo??
Hweheee..
wooooooow tulisannya membuatku terpanaaa sobb,.,mantaaffff,produk indonesi I like IT,say no to RAsisme okeeee.,.rock n Rolll
BalasHapusMari kita menjadi bagian dari solusi dengan menghargai perbedaan.
BalasHapus@randy oktaran
BalasHapusWeeh.. Komentnya membuatku terpesona Sobb!! ^_^
Band Indi dari Bandung neh Sob.. Anti Rasis Anti KOmunis Anti Liberalis jg!!
Hwehehehee,, MANTAAFF!!
@TMag
BalasHapusYups.. Mari Kita bersama2 memnjadi dari Solusi tersebut dgn menghargai perbedaan...karena Perbedaan itu Indah!!!
^_^